Friday, March 17, 2017

Seminggu Pertama Menggunakan Linux Deepin OS


Danarweb | Sudah sekitar seminggu setelah saya mulai menggunakan Deepin OS, pada kesempatan kali ini saya aka mencoba memberikan pengalaman saya saat awal-awal mulai menggunakan Deepin OS agar nantinya setidaknya kamu bisa mendapatkan sedikit gambaran mengenai Linux Deepin OS tersebut.

note: Untuk Review Deepin OS sendiri sudah saya siapkan pada artikel berikut ini http://danarweb.blogspot.co.id/2017/03/sekilas-tentang-deepin-os-distro-linux.html jadi saya tidak perlu kembali menjelaskan tentang deepin OS lagi.

Seminggu pertama menggunakan Linux Deepin OS

Instalasi

Bahkan sejak masih dalam tahap instalasi, Deepin OS sudah mulai mencoba memberikan pesonanya dengan cara menampilkan interface installasi yang begitu menarik dan simple. namun ada suatu bagian yang menurut saya agak ganjil adalah ternyata saya hanya disuruh untuk satu password saja, hal ini agak berbeda dengan distro-distro linux lain macam linux mint, Debian, ataupun Ubuntu yang bisasanya meminta dua password (password user dan password Root).


Dekstop environment

Yups, seperti yang memang sudah saya gembor-gemborkan pada artikel mengenai Deepin OS yang sebelumnya saya tulis, yaitu bahwa Deepin OS memiliki antar muka yang modern dan elegan ternyata bukan omong kosong saja. Interface moder ala Flat design, Pemilihan Font yang tepat, Fitur corner navigation yang menarik, dan lain-lain membuat saya tidak menyesal telah mencoba Linux Deepin.


Control Center

Mode control center yang posisinya hanya di layar bagian kanan saja ini memang cukup unik dan keren menurut saya. walaupun fitur ini mirip dan agaknya sedikit meniru gaya dari Windows 8, namun control center dari deepin OS memang begitu padat namun lengkap sehingga sangat memudahkan user pada saat mengkonfigurasikan komputer dekstopnya.


Boot loader (GRUB)

Karena memang Deepin OS begitu "niat" dalam memoles tampilan OS-nya, sampai-sampai tampilan GRUB Loader pun dibuat dengan begitu menarik. Dan keren-nya lagi, ternyata kamu bisa mengubah backround, font, atupun warna font di GRUB tanpa harus melakukan tweaking karena secara default Deepin sudah menyediakan fitur untuk mengubah tampilan GRUB tersebut.

Tidak ada Wine?

Saya cukup kaget ketika ternyata Deepin tidak menyediakan program Wine yang biasa digunakan untuk membuka aplikasi Windows di Linux. Namun ternyata Deepin sudah menyediakan aplikasi default yang fungsinya sama seperti Wine, yaitu Crossover.


Terminal

Untuk bagian terminal Deepin tidak benar-benar memberikan sesuatu yang baru, dan menurut saya Terminal versi GNOME masih lebih baik.



Yah itulah pengalaman seminggu saya menggunakan Linux Deepin OS, apabila kamu ingin mencoba Deepin OS bisa mengunduhnya pada situs https://www.deepin.org/en/download/


EmoticonEmoticon